Danone Bawa Zidane
Danone Aqua Indonesia mendatangkan bintang sepak bola dunia Zinedine Zidane pada 6-8 Juli untuk menyukseskan program kepedulian
perusahaan terhadap perkembangan anak-anak di Tanah Air. Presdir Danone Aqua Indonesia Pascal de Petrini mengatakan kedatangan
Zidane sangat penting untuk mendorong semangat berolah raga di lingkungan anak-anak, yang salah satunya dengan bermain sepak
bola.
Zidane serta Chairperson dan CEO Danone Group Franck Riboud dijadwalkan akan meresmikan program corporate social responsibility
(CSR) di Indonesia yang ditujukan bagi anak-anak. "Melalui produk makanan dan minuman berkualitas dan bergizi tinggi
yang harganya lebih terjangaku maka jumlah anak yang mendapat dukungan kesehatan dan masa depannya menjadi semakin banyak,"
katanya.
Sejauh ini perusahaan minuman yang berinduk di Perancis itu secara rutin menyelenggarakan turnamen sepak bola. Nama turnamennya
adalah Danone Nation's Cup yang diikuti oleh anak-anak usia 10-12 tahun.
Brand Director PT Tirta Investama, perusahaan kelompok Danone Aqua Indonesia Didi Nugrahadi mengatakan perusahaannya sangat
peduli terhadap kesehatan dan masa depan anak-anak Indonesia. Caranya, kata dia, dengan tetap mempertahankan produk susu,
minuman serta biskuit dan sereal yang berkualitas dengan harga relatif murah.
Sedangkan Vice president Human Resource PT Tirta Investama Adhianto Sardjono menjelaskan Danone Aqua Indonesia dalam mengembangkan
usahanya selalu berlandaskan pada dua misi yang telah ditetapkan induk perusahaan multinasional tersebut yaitu kinerja bisnis
dan kepedulian atas kemajuan sosial. Dengan begitu, lanjutnya, kemajuan kinerja kelompok perusahaan Danone mempunyai kontribusi
yang sangat besar terhadap pembinaan dan peningkatan kesehatan masyarakat luas melalui makanan dan minuman berkulitas, bergizi
dan bercita rasa tinggi dengan harga terjangkau.
Holcim Awards Berhadiah 2 Juta Dolar AS
Holcim Foundation kembali menggelar kompetisi internasional berupa Holcim Awadrs dengan total hadiah uang senilai 2 juta dolar
AS. Kompetisi ini dalam rangka promosi kontruksi berkelanjutan atau sustainable construction. General Manager Sustainable
Construction Holcim Foundation, Alex Bouthi mengatakan kompetisi ini merupakan prakarsa Holcim Foundation Swiss dengan tujuan
untuk mendorong dan mengilhami penciptaan lingkungan yang mampu melampaui batas konversi dalam menghadapi tantangan berkelanjutan.
"Kompetisi global ini merupakan arena berkelanjutan terhadap isu-isu teknologi, lingkungan hidup, sosial ekonomi,
dan budaya dari bangunan dan kontruksi kontenporer," ujarnya. Kompetisi tersebut, kata dia, terbuka bagi mereka yang
terlibat dalam proyek-proyek kontruksi berkelanjutan, yaitu arsitek, perencana, insinyur atau pemilik proyek. Semua proyek
bangunan dapat diikutsertakan dalam kompetisi ini apabila kontruksinya tidak dimulai sebelum 1 Juni tahun ini.
Pada tahap pertama, kompetisi akan memilih pemenang regional untuk 2008 yang secara otomasi berhak mengikuti kompetisi
global pada 2009. Alex mengatakan, karya-karya yang disertakan dalam kompetisi ini akan dievaluasi oleh dewan juri independen
di lima kawasan dunia dengan menggunakan definisi kontruksi berkelanjutan yang terdiri dari, mutu ekologi dan konservasi energi,
kinerja ekonomi dan keselerasan, standar etika dan ekuitas sosial, dampak kontekstual dan estitika, serta peralihan dan perubahan
kuantum.
Corporate Communication Manager PT Holcim Indonesia Tbk, Monika Irayati Irsan menambahkan dalam kompetisi ini, Hocim Foundation
bekerja sama dengan beberapa universitas teknik ternama, seperti the Swiss Federal Institute of Technology (ETH Zurich), Switzerland,
Massachusetts Institue of Technology (MIT) Cambridge, Amereka Serikat, dan Tongji University (TJU) Shanghai, China.
Sebelumnya pada 2005/2006, Holcim Foundation menggelar Holcim Awards pertama yang diikuti 3.000 peserta dari 120 negara.
Hadian emas (Global Awards Gold) dimenangkan bersama oleh proyek integrasi urban dari Caracas, Venezuela, dan rancangan stasiun
Kereta Api utama yang baru di Stuttgart, Jerman.
Enter content here
|